fandri

fandri

Selasa, 26 Juli 2011

        lihatlah ke depan jangan lihat ke belakang..
  jangan lah bermain api karna api bisa membakar tubuh anda!!!


        ingat tu..!!!

Kamis, 21 Juli 2011

kebaikan dan kesalahan

Dia ingin berubah. Dia ingin jadi seperti dahulu. Sentiasa mengingati Allah, sentiasa takut akan azab-Nya, sentiasa taat pada perintahn-Nya, dan sentiasa jaga batas pergaulan. Dia yakin dan percaya, perempuan yang dijaga oleh Allah, pasti tidak akan membenarkan mana-mana tangan lelaki menyentuh dirinya.
Namun, takala dia merasakan dirinya cukup bahagia dengan hidayah Allah, Allah menguji dirinya. Allah menghadirkan dirinya dengan seorang lelaki yang menuntut balasan cinta. Dirinya dimewahkan dengan kata-kata pujian, dengan gurindam rindu dan madah-madah cinta yang sebelum ini tidak pernah meneroka hati dan jiwanya.
Dia percaya cinta dari Allah, tapi dia lupa itu bukan caranya. Dia alpa. Hatinya sudah tidak seperti dahulu. Hatinya dilimpahi rasa rindu si jejaka. Rindu si nafsu yang mengwar-warkan kemanisan cinta manusia. Bukan dia tidak sadar dia sudah berubah, bukan juga dia tidak sadar bahwa ketenangan hati yang pernah dianugerahkan oleh Allah semakin menjauhi. Dia menutup kesadaran itu dengan janji dan kata-kata cinta si jejaka.
Dia sudah jauh dari hidayah Allah. Imannya rapuh, syaitan menari-nari tatkala dia membenarkan tangan rakus si jejaka menyentuh dirinya bersama alunan syahdu janji kekasih. Tempat yang sepatutnya dia jaga, didedahkan. Kononnya yakin si jejaka adalah suaminya.
Tidakkah dia takut dengan dosa atau dengan azab Allah?. Ya, dia sadar tetapi separuh sadar. Rasa sayangnya pada jejaka itu mulai melebihi segalanya. Namun, syukur pada Allah, Allah masih sayang padanya. Jejaka itu gagal menawan mahkota dirinya. Saat dirinya berutus cinta, dia masih lagi solat, dia tidak lupa tanggungjawabnya. Namun mungkin solatnya masih tidak sempurna lalu robohlah benteng imannya dipukul ombak nafsu cinta manusia.
Allamdullilah. Allah menurunkan hidayah pada dirinya. Di saat jejaka menyepikan diri seketika, dirinya dilanda rasa berdosa. Mengingati kembali dosa-dosa yang dilakukan, mengalir air mata penyesalan. Disaksikan kegelapan malam, dia bangun untuk bersolat taubat. Menangislah dirinya sepuas-puasnya. Dia memohon petunjuk pada Allah, dia ingin kembali, kembali atas cinta. Demi cinta Allah yang tidak pernah berpaling dari hidupnya dia nekad untuk berubah. Namun hatinya sedikit takut akan janji Allah.
“Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik dan begitu sebaliknya.”
Apa yang patut dia lakukan kini. Dia mula merasakan dia bukan dari kalangan wanita yang baik-baik. Tidak layak untuk sesiapa. Dia menutup pintu hatinya seketika dari cinta manusia yang bernafsu yang mengeruhkan kolam keimanannya yang pasang surut. Sehingga ditakdirkan Allah untuk dirinya bertemu dengan seseorang yang mencintainya kerana Allah.
“Demi cinta Allah yang ku kejar, kuatkan hatiku untuk bertahan, berikan ku kecerdasan akal untuk sentiasa berfikir tentang kuasaMu, berikan pertolonganMu di saat-saat aku hampir tewas, sinarkan nur hidayahMu untuk aku terus di jalanMu. Ya Allah! Aku memohon keampunan kepadaMu.”

kenangan dan kesalahan akan selalu mengejar & menari - nari dalam benak Qt meski telah coba d erase tp tetap tidak akan hilang d memory Qt,,entah bagaimana dan harus lakukan apa agar semua kenangan itu bisa lepas dalam memory Qt tidak ada yang tau,,semakin Qt berusaha melupakannya malah akan semakin membuncah di kepala Qt untuk di pikirkan agy,,,Moga Qt msh bs kembali & tidak terjebak pada hawa nafsu yg menyesatkan,,,moga contoh di atas bs d ambil sebagai pelajaran yang berharga untuk sahabat akhwat & ikhwatQ sekalian...Moga Qt bs selalu m'dapatkn Hidayah & tetap Istiqomah!!

Oleh fahmi